
Artist : Efek Rumah Kaca Genre : Indie / Minimalist / Pop Position : Vocal / Bass : Adrian Yunan Faisal Vocal / Guitar : Cholil Mahmud Vocal / Drum : Akbar Bagus Sudibyo
Tiga kata yang tercantum di judul tersebut, yaitu ‘Banal’, ‘Klise’, dan ‘Elegi’ adalah tiga kata yang lima tahun lalu berhasil menyita perhatian banyak penikmat musik di Indonesia. Tak pelak, tiga kata itu pun kemudian melekat erat dengan tiga kata pertama yang tertera pada judul di atas, Efek Rumah Kaca. Sebuah band yang memberi nama pada kelompoknya dengan nama yang paling akrab dengan isu global paling santer saat itu. Siapa sangka kata-kata Efek Rumah Kaca yang awalnya hanya bisa ditemui di penjelasan ilmiah dan seringkali akademis tentang bumi itu akhirnya menjadi identitas suatu kelompok musik. Trio pop minimalis ini mampu membuat pendengar musik di negeri ini menengok kea rah mereka ketika jejeran lirik-lirik lagu nan puitis dan tidak akrab dibaca mereka suguhkan dengan musik pop yang terkadang terbalut dengan nuansa gelap.
Pernyataan yang membungahnya adalah ketika label “Penyelamat Musik Indonesia” disematkan pada mereka. Walaupun kental dengan subjektivitas, tetap saja ada kesepakatan kolektif diam-diam di antara beberapa orang yang mengamini. Mengawali gebrakan di tahun 2007 lewat debut album ‘Efek Rumah Kaca’, mereka berlanjut mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band yang paling sering dilirik di industri musik Indonesia saat ini (tentunya tidak hanya sebatas lirikan lintas channel di layar kaca) dengan merilis album ‘Kamar Gelap’ di tahun 2009. Ganjaran ‘Album Terbaik 2009’ peringkat 1 versi Rolling Stone Indonesia pun diterima. Citra sebagai band cerdas yang didapat dari pesan-pesan lagunya pun didapat. Bahkan kerap meramaikan acara diskusi-diskusi politik yang menghadirkan mereka sebagai hiburan. >> next <<
Profile : My Space Official Site Reverbnation